Test Skala Kematangan (Bagian II) : Anda mungkin bertanya mengapa kepribadian bernilai untuk diukur. Pertanyaan ini sering dilontarkan secara langsung. Apakah kepribadian bisa diukur? Kepribadian kita sebagaimana yang diekspresikannya sendiri dalam bentuk tingkah laku, variablenya kerap tidak bisa diukur, kita semuanya memiliki potensi yang berbeda sehingga jenis kepribadiannya pun berbeda satu sama lain. Terkadang kita tidak berbuat apa-apa, ketika marah atau dalam keadaan emosional, pada hal saat itu kita dalam keadaan tidak normal. Terkadang kita juga berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi.
Itu adalah pengalaman kita yang kebanyakan dari kita dapat bertindak “di luar karakter” untuk sementara waktu. Kita bisa “mengikuti” situasi saat kita tidak puas, bahkan ketika kita menyukainya, demi untuk penyesuaian. Namun kepribadian “normal” kita selalu kelihatan memberikan penegasan kembali.
Hal ini tidak berarti kita tidak pernah berubah. Kita berubah karena pengalaman-pengalaman dan lewat kesadaran kita sendiri. Perasaan malu sebagaimana yang ditunjukkan oleh pengamat, terkadang bisa mengubah pikiran seseorang menjadi tua. Perubahan kepribadian dapat juga disebabkan oleh kesadaran-diri atau kepercayaan-diri, sehingga mengubah aspek-aspek diri anda.
Seseorang kerap melakukan ini dengan bekerja keras untuk mengubah sesuatu tentang dirinya yang tidak dia sukai. Anda tidak menyukai berbicara di depan umum? Ambillah kursus berpidato dan praktikkanlah, dan anda menemukan diri anda menjadi alam kedua. Anda merasa tersisih dalam suatu pesta? Cobalah membuat gurauan-gurauan sebelum menghadiri pesta berikutnya, dan anda akan menemukan diri anda menjadi hidup dan berjiwa. Takut terhadap orang yang tak dikenal? Seorang analis atau penyuluh akan mampu menolong anda mencari jalan keluar mengapa kepribadian anda menjadi “terhalang”.
0 comments:
Post a Comment