Halo teman-teman, terimakasih atas kunjungannya ke blog Soal Tes Psikotest ini, semoga teman-teman mendapat banyak manfaat dari blog ini. sebagai blog yang memfokuskan pada soal-soal test psikotest, kami selalu berusaha memberikan yang terbaik dengan memberi materi soal yang update dan penyampaian yang teratur.
Postingan Kali ini adalah Bagian Pertama untuk Masalah " PANDUAN PSIKOTEST". karena panduan psikotes ini terlalu panjang untuk diposting di satu artikel, maka akan kita bagi ke beberapa artikel nantinya. dan ini adalah bagian pertama. silahkan teman-teman membuka bagian kedua dan kelanjutannya.
A. PENDAHULUAN
Psikotes sering dianggap sebagai kendala oleh mereka yang sedang mencari pekerjaan. Pasalnya, banyak yang menganggap psikotes sebagai hambatan yang bisa menjatuhkan mereka saat mengikuti proses penerimaan calon
karyawan. Pendapat itu tentu saja keliru. Oleh karena itu di dalam buku ini dijelaskan bagaimana memahami
psikotes sehingga diharapkan dapat membantu para calon karyawan ketika menghadapi psikotes tanpa suatu hambatan.
B. FUNGSI PSIKOTES
Psikotes Sebagai Pemeriksaan Psikologis
Psikotes merupakan suatu pemeriksaan psikologi, dengan alat-alat ukur tertentu (dalam bentuk soal-soal tes) yang diciptakan oleh para pakar psikologi, untuk membedakan perilaku seseorang dengan orang lain.
Psikotes atau pemeriksaan psikologis tersebut hanya “i i imemotret” karakter seseorang, antara lain terdiri atas keadaan emosionalnya, hubungannya dengan orang lain, motivasinya, bakatnya, dan sikapnya dalam menghadapi sesuatu hal. Kelima hal di atas disebut dimensi-dimensi psikologis. Misalnya, Anton melamar menjadi seorang wartawan di suatu media. Profesi ini menuntut seseorang untuk memiliki kemampuan penelitian, kecermatan, kreativitas, ketekunan, dan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pemeriksaan psikologisnya, Anton akan diuji apakah ia memiliki sifat-sifat tersebut. Bila ya, tentu ia akan diterima. Namun bila tidak, mungkin ia harus mencari pekerjaan di bidang lain.
Atau, bisa saja ia memiliki kemampuan yang dituntut oleh pekerjaan yang dilamar, namun ia tergolong orang yang tidak bisa menampilkan hasil yang baik dalam situasi penuh tekanan. Untuk menjadi wartawan, berkejaran dengan “deadline” ternyata merupakan stres kerja yang tidak sesuai dengan dirinya. Hal ini akan membuatnya dianggap tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilamar.
C. PERBEDAAN PSIKOTES DENGAN TES IQ
Psikotes tidak selalu berupa tes IQ. Tes IQ hanya merupakan salah satu bentuk pemeriksaan psikologis yang tujuannya mengukur tingkat kecerdasan seseorang. IQ sendiri merupakan nilai kecerdasan yang menunjukkan pada tahapan atau kelompok mana seseorang itu berada, apakah tergolong superior, cerdas, atau rata-rata.
Psikotes Untuk Seleksi Calon Karyawan
Psikolog hanya memberikan laporan hasil pemeriksaan psikologis dan saran kepada perusahaan mengenai calon, apakah sesuai atau tidak dengan pekerjaan yang dilamarnya. Penentu diterima atau tidaknya pelamar adalah pihak perusahaan berdasarkan evaluasi menyeluruh rangkaian tes seleksi penerimaan karyawan, yang mungkin terdiri dari tes keterampilan, psikotes, wawancara penilaian latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja.
Psikotes atau pemeriksaan psikologis juga bisa dipakai untuk menelusuri bakat, penempatan karyawan, keperluan promosi serta mengenali kekuatan dan kelemahan karyawan (mulai dari tingkat pelaksana sampai tingkat manajerial). Dengan demikian, psikotes membantu perusahaan untuk melihat apakah karier karyawan-
karyawannya bisa dikembangkan lebih jauh lagi atau tidak.
D. MENGHADAPI PSIKOTES
Pemeriksaan psikologis hanya dapat membantu melihat apakah Anda memiliki dimensi-dimensi psikologis, aspek- aspek tingkah laku, bakat, atau ciri-ciri yang sesuai dengan pekerjaan yang Anda minati. Tidak ada latihan khusus agar Anda mendapat hasil psikotes yang baik.
Mnejelang pemeriksaan psikologis, yang bisa Anda lakukan adalah mempersiapkan diri dengan baik, fisik ,aupun mental. Tidur yang cukup agar tubuh Anda terasa lebih segar dan jangan lupa, sebelum berangkat, makan dan minum secukupnya.
Buku-buku tentang psikotes, lengkap dengan contoh soalnya telah beredar di toko-toko buku. Buku-buku tersebut dapat membantu Anda untuk mengenali bentuk-bentuk pemeriksaan psikologis dan mengurangi rasa grogi saat Anda mengikuti pemeriksaan psikologis. Variasi bentuk pemeriksaan psikologis begitu beragam. Jadi, sangat baik bila kita telah negetahui sebelumnya kira-kira yang akan kita hadapi dalam pemeriksaan psikologis tersebut.
E. STANDAR PSIKOTES
Psikotes mempunyai standar umum, tidak ditentukan oleh perusahaan. Hasil pemeriksaan psikologis selalu sama. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tidak melamar untuk pekerjaan yang sama di tempat lain untuk menghindari kekecewaan. Psikolog bisa memberi Anda gambaran dan menjelaskan bahwa mungkin bidang pekerjaan yang Anda pilih tidak cocok untuk Anda.
Hasil psikotes tidak bisa diperbaiki. Sama halnya dengan tes darah, Anda cuma bisa merasakan sakitnya tusukan jarum di tubuh Anda pada saat diambil darah Anda, tetapi Anda tidak bisa mengubahnya atau mencoba membuat darah Anda berubah. Bagaimanapun, darah ayang menetap dalam tubuh kita.
Pemeriksaan psikologis bukan untuk mengukur apakah Anda menguasai sesuatu atau tidak, sehingga kalau tidak menguasainya Anda dinyatakan tidak lulus. Tidak ada orang yang tidak lulus dalam suatu psikotes. Jika Anda gagal, berarti Anda tidak memenuhi persyaratan yang seharusnya Anda miliki. Misalnya, bila Anda melamar posisi sekretaris sementara Anda tidak berbakat di bidang itu, maka hasil pemeriksaan psikologis Anda akan
menunjukkan hal itu. Pada umumnya seseorang tidak mampu menyelesaikan seluruh soal dalam psikotes. Bisa saja seseorang menyelesaikan semua soalnya, tapi hal ini tidak menjamin hasilnya akan lebih bagus dari seseorang yang hanya mengerjakan 70% dari tesnya. Mungkin ia hanya memenuhi 40% dari persyaratan yang dituntut oleh pekerjaan yang dipilihnya. Sementara, orang lain yang hanya menyelesaikan 70% itu diterima karena ia memenuhi
lebih dari 80% persyaratan yang diminta.
0 comments:
Post a Comment